MINIWEB — JAKARTA – Volkswagen (VW) berencana melakukan efisiensi dengan mengurangi hingga 35 ribu pekerja di Jerman sampai 2030. Sebelum menerapkan strategi tersebut, mereka telah mencapai kesepakatan dengan 20 ribu karyawan yang memilih mengundurkan diri (resign) secara sukarela.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang telah disepakati dengan serikat pekerja setelah negosiasi panjang. VW juga sedang kesulitan dengan biaya produksi yang tinggi dan persaingan dari produsen kendaraan listrik China.
Melansir Cbtnews, kabar tersebut disampaikan selama pertemuan pekerja di Wolfsburg, Jerman. Kepala Sumber Daya Manusia Volkswagen, Gunnar Kilian, dan anggota dewan direksi, mengonfirmasi strategi transformasi perusahaan sedang mengalami kemajuan.
Kilian menyatakan, kemajuan yang terukur telah dicapai pada biaya operasional pabrik di lokasi Wolfsburg. Pengurangan pekerja dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial di enam lokasi di Jerman.
Pengurangan tenaga kerja ini sejalan dengan kesepakatan pada Desember 2023 antara pimpinan Volkswagen dan perwakilan tenaga kerja. Kesepakatan itu untuk mengurangi kapasitas produksi lebih dari 700 ribu unit dan mengurangi jumlah karyawan hingga 35 ribu posisi pada akhir dekade ini.
Lebih dari setengah dari rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut sudah dilaksanakan melalui program pensiun dini dan pesangon sukarela.
“Sekitar 20 ribu karyawan telah resmi menandatangani kesepakatan pengunduran diri,” kata Kilian seperti dilansir dari Carscoops.
Kepala Keuangan David Powels mengakui, perusahaan masih harus melakukan banyak hal sebelum dapat menyebut restrukturisasinya sebagai keberhasilan. Tujuannya adalah menjadikan Volkswagen kompetitif dan lebih stabil secara finansial pada 2029.
Bukan cuma karyawan biasa, pemangkasan juga berlaku bagi jajaran manajemen tingkat atas. Gaji dan bonus anggota dewan direksi VW akan dipotong secara bertahap dalam lima tahun ke depan.
Pemangkasan sebesar 11 persen akan dilakukan pada 2025 dan 2026, lalu diikuti pengurangan lebih kecil hingga 2029. Total penghematan yang dilakukan dari strategi ini diperkirakan mencapai 15 juta euro atau sekitar Rp263 miliar.