MINIWEB — JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa stabilitas Sistem Keuangan pada kuartal I 2025 (Januari-Maret 2025) hingga minggu ketiga April, tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.
Sri Mulyani yang juga Ketua Koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai, ketidakpastian tersebut terutama dipicu oleh dinamika terkait kebijakan tarif dari pemerintah Amerika Serikat dan memunculkan eskalasi perang dagang.
“Memasuki awal Triwulan II 2025, downside risk dari global terpantau masih tinggi, sehingga perlu harus dicermati dan diantisipasi ke depan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/4/2025).
1. Meningkatkan Kewaspadaan
KSSK terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah rampung menggelar rapat berkala yang kedua untuk tahun 2025.
“Rapat tersebut diselenggarakan Kamis, 17 April 2025. Rapat menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga anggota KSSK didalam upaya untuk memitigasi potensi dampak rambatan faktor risiko global dan sekaligus meningkatkan upaya memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri,” katanya.
2. Ketidakpastian Ekonomi Global Meningkat
Pada kuartal I 2025, Sri Mulyani mengungkapkan ketidakpastian ekonomi global meningkat yang didorong tarif impor Amerika Serikat yang menimbulkan perang tarif dan diperkirakan berdampak negatif ke ekonomi AS sendiri, China dan ekonomi secara global.
Adapun selain Sri Mulyani, hadir dalam konferensi pers kali ini Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala LPS Purbaya Yudhi Sadewa beserta jajaran.